Ayahku Memaksaku Menikahi Pria Tua Botak Demi Uang, Tapi Apa yang Pria Itu Lakukan, Membuatku Tak Bisa Meninggalkannya....

Sabtu, 08 April 2017 Edit

saat saya masih muda, ayah saya dengan bagus dan bergaul, bagus yang telah berjuang untuk mendirikan perusahaan patungan. di karenakan mereka berjuang, dan tahun Hayati saya Jadi lebih bagus dan lebih bagus. Ada pepatah yang Menyebut bahwa seorang pria Jadi kaya, itu akan Jadi buruk, benar-benar berpikir ini. di karenakan Seusai kasus keluarga kami semakin membaik, ayah saya benar-benar mempunyai Interaksi cinta.

saya masih SMA satu, orang tua saya berjuang setiap hari, dan hanya Bisa menyembunyikan di di ruangan, tentu aja, dan ini sangat mempengaruhi evolusi. Jadi satu hari, akhirnya memukul Mama Papa dan Mama lari dari rumah. Siapa yang akan berpikir bahwa pemisahan, Mama bunuh diri dengan melompat dari jembatan. di awalnya saya berpikir bahwa ayah saya berubah di karenakan Mama pergi, tapi dia tak menjalankan, sayangnya tak.

ibu minggu meninggal, ayah membawa majikannya untuk kembali ke rumah. Itu masih sangat muda dan hamil, dan sejauh ini saya tak Sempat memanggilnya. di karenakan ia datang ke rumah saya, Interaksi saya dengan ayah saya untuk yang terburuk. Baba juga prihatin hanya dengan istri baru dan anak baru.

Saya benci Paus, akan tetapi ia bahkan mengatur saya dengan Instruktur satu-satunya perusahaan sehingga perusahaan Papa dan perusahaan mereka Bisa bekerja Serupa . Itu sudah 40 tahun perut tua dan botak dan bengkak dan saya tak ingin menikahinya. Tapi ayah saya tak Sempat menyerah dan terus membagikan saya di keluarga mereka untuk menikah.

dan akhirnya saya menyerah, ia menikah dengan seorang pria botak tua. Siapa sangka keluarga mereka yang sangat bagus padaku. Suami saya akan mencintai saya seperti anaknya, setiap hari dia sedang menonton saya juga mencintai saya, dan saya sangat terharu. Perlahan-Tanah dia dicintai dan diterima.

hingga Paus akan meminta perusahaan untuk membantu dan bekerja Serupa dengan perusahaan suami saya untuk kepentingan orang miskin. Aku menolak, dan saya berkata kepada suami saya idak melakukannya.