HEBOH !!! Anggota TNI Menemukan Desa Tersembunyi Daerah yang Belum Ada dalam Peta yang isinya Sungguh Mengejutkan

Minggu, 23 April 2017 Edit

Demikian waktu itu, prajurit Batalyon Infantri Raider/700 Kodam VII/Wirabuana dapatkan satu kampung tersembunyi yang namanya belum ada didalam Peta.

Dalam kampung bernama Digi di Kabupaten Pegunungan Bintang, Propinsi Papua ini ada sekitaran enam Kepala Keluarga atau lebih kurang 30 jiwa yang mendiaminya.

Kehidupan mereka masih tetap demikian tradisional dan kampung Awal ini ada sekitaran 50 km. dari Distrik Iwur. Jarak antar rumah berjauhan, rata-rata sampai 10 hingga 20 mtr.. Rumahnya ada rumah panggung, ada pula yang gubuk. Makanan pokok sagu dan ubi.

Warga yang menempati kampung Digi ini mengakui telah 30 th. tinggal disana serta dipimpin kepala suku bernama Terry Digibin. Permulaannya ada 100 jiwa namun sebagian telah menyeberang ke Papuna Nugini (PNG).

Kampung ini baru di kenali masuk ke tempat Indonesia setelah di kenali oleh prajurit Batalyon Infantri Raider/700 Kodam VII/Wirabuana saat lakukan patroli patok batas yang ada di sekitaran Pegunungan Bintang.

Dibantu dengan kepala Distrik Iwur, Benidiktus Bittip sebagai penunjuk jalan sekalian penerjemah karena warga Kampung Digi menggunakan bhs PNG.

Di kenali bila 16 prajurit yang dipimpin Lettu Kurdi ini telah kerjakan pekerjaan mereka yaitu mengamankan patok batas (Pamtas) tempat Republik Indonesia dengan Papua Nugini. Mereka ada di Papua sejak mulai 5 Oktober 2016 kemudian.

Selama penugasan, telah dapatkan lima patok batas yang hingga sekarang ini dinyatakan hilang. Mulai th. 1984 dibangun, belum pernah dicek lagi.

“Saat itu tim yang dipimpin Lettu Kurdi dapatkan satu kampung terisolir yang namanya tidak ada dalam peta, namun masuk tempat Indonesia yaitu ada pada titik koordinat 9732-2580, ” jelas Letkol Infanteri Horas Sitinjak, Kamis (17/11), seperti ditulis Merdeka. com.

Kepala suku dari kampung Digi ini mengemukakan bila mereka demikian membutuhkan infrestruktur bagunan jalan yang menghubungkan mereka dengan beberapa orang lain.

Tetapi, hingga sekarang ini mereka tidak mengerti menginginkan mengadu ke siapa karena mereka tidak mengerti dengan status mereka apakah warga Indonesia atau warga PNG. (BRB)

sumber: Merdeka. com.