Kericuhan Polisi Ini Jadi Viral, Gara-gara Di Tilang,2 Gadis Tanpa Helm,Tak Di Sangka Perkelahianya Jadi Tontonan Warga...
loading...
Video polisi berkelahi dengan warga yang jadi viral ternyata Aiptu Zulkarnain yang ditonjok oknum anggota TNI hingga bibirnya pecah.
Seperti liputan repoter Sriwijaya Post (Tribunnews Network) arus lalulintas di Jalan Ahmad Yani tepatnya depan Kampus Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) mendadak macet total, Rabu (20/7/2016) sore.
Terjadinya kemacetan lantaran ada insiden memalukan yang terjadi dan disaksikan masyarakat.
Oknum TNI yang berseragam sipil dan mengaku berpangkat Pelda (Pembantu Letnan Dua), menonjok Aiptu Zulkarnain, petugas PJR Dirlantas Polda Sumsel yang ketika itu sedang melakukan penertiban pengendara yang melintas.
Polisi berkelahi dan rekaman videonya viral di internet ternyata Aiptu Zulkarnain yang bibirnya pecah ditonjok oknum anggota TNI. (facebook)
Akibatnya Aiptu Zulkarnain mengalami luka memar pada bibirnya.
Sementara oknum TNI yang melakukan pemukulan pergi meninggalakan lokasi razia.
Dari informasi yang dihimpun, anggota TNI yang melakukan pemukulan ini tidak terima ada keluarganya yang ditilang Aiptu Zulkarnain.
Bermula Aitpu Zulkarnain melakukan tilang terhadap dua remaja putri yang tidak mengenakan helm saat mengendara.
Lantaran tidak bisa menunjukan SIM dan STNK sepeda motor yang dikendarainya, remaja tersebut menghubungi keluarganya yang merupakan anggota TNI.
Ketika menemui Aiptu Zulkarnain, anggota TNI tersebut meminta agar keluarganya tidak ditilang. Namun Aiptu Zulkarnain masih sibuk mengatur arus lalulintas.
Entah apa penyebabnya, tiba-tiba oknum TNI tersebut semakin emosi dan menonjok Aiptu Zulkarnain.
"Petugas kami sebenarnya mau menolong untuk mengurusi adik atau keponakannya yang ditilang, tapi petugas di lapangan terlebih dulu menyelesaikan tugasnya. Mungkin karena anggota ini terprovokasi mahasiswa yang yang terus berteriak, jadi emosinya langsung terpancing sehingga memukul petugas. Saya langsung melerai dan arus lalulintas sempat macet sekitar 15 menit," ujar Ipda Edi Mulyono, Panit PJR Dirlantas Polda Sumsel.
Edi mengatakan, pengendara yang ditilang Aiptu Zulkarnain memang tidak tertib yang berboncengan tanpa mengenakan helm.
Bahkan saat diminta SIM dan STNK, remaja perempuan yang masih SMP ini tidak memilikinya.
Dipilihnya lokasi razia di depan Kampus UMP, karena di lokasi banyak sekali pelanggaran.
Seperti melawan arus jalan dan pengendara yang tidak mengenakan helm.
"Setelah saya lerai, sepeda motor langsung saya bawa dan meminta anggota TNI ini untuk menyelesaikannya di kantor. Dalam hal ini kami pasti akan bantu, mungkin karena terprovokasi mahasiswa dan warga sekitar sehingga terjadi pemukulan. Aiptu Zulkarnain hanya luka di bibir saja," ujarnya.
Video jadi viral
Ternyata keributan tersebut direkam dalam kamera ponsel dan diunggah oleh netizen di Facebook.
Seperti dikutip dari Tribun Sumsel, keributan tersebut direkam oleh warga dan dibagikan oleh seorang pengguna Facebook Iyan Zabrewy, Rabu (21/7/2016) malam.
Video berdurasi 6 menit itu sangat jelas menunjukkan adegan di mana warga (anggota TNI) beradu pendapat dengan dua orang polisi berseragam lengkap.
Di awal video terlihat dua orang polisi berada di pinggir jalan sedang menilang seorang pengendara.
Lantas seorang pria berperawakan kekar berkaus hitam dan celana pendek datang mendekati kedua polisi tersebut.
Terlihat ia sangat marah kepada kedua polisi.
Bahkan ia mengeluarkan kata-kata yang mengindikasikan untuk melawan polisi tersebut.
"Jangan ngomong kau-kau pak, tuo aku neh," ujar polisi itu
"Samo be tuo jugo aku neh (Sama saja saya juga sudah tua," ujar warga sipil itu
Terjadi perdebatan antara warga sipil dan polisi tersebut.
"Ser nian aku (Ingin nian saya)," lanjut warga sipil itu.
Setelah sempat beradu pendapat terlihat keduanya mulai saling dorong.
Terlihat di menit ke 2 detik 6 keduanya sudah tidak dapat lagi mengendalikan emosi.
Warga sipil terlihat mendorong tubuh polisi dan dibalas pula oleh polisi hingga aksi saling dorong dan tendang pun terjadi antara polisi dan warga tersebut.
Rekan polisi yang berada di lokasi langsung mendekat dan memisahkan keduanya.
Aksi perkelahian antara polisi dan warga itu terjadi di tengah jalan yang membuat pengendara harus menghentikan laju kendaraannya.
Warga sipil yang marah itu lantas ditenangkan polisi dengan membawanya ke pinggir jalan tepatnya di depan Universitas Muhammadiyah Palembang.
Dari rekaman video itu juga terdengar suara dari orang di sekitar lokasi yang memprovokasi warga agar tidak takut dengan polisi.
"Inilah pembel hukum tapi bebalah, Jangan keroyokan oii, jangan keroyokan," teriak warga saat melihat polisi mengerumuni warga sipil itu.
"Jangan takut samo polisi, jangan takut," tambah warga meneriaki polisi.
Polisi yang berada di lokasi tidak menghiraukan provokasi warga dan tetap tenang serta langsung mengurai kemacetan yang terjadi. (*)
Akibatnya Aiptu Zulkarnain mengalami luka memar pada bibirnya.
Sementara oknum TNI yang melakukan pemukulan pergi meninggalakan lokasi razia.
Dari informasi yang dihimpun, anggota TNI yang melakukan pemukulan ini tidak terima ada keluarganya yang ditilang Aiptu Zulkarnain.
Bermula Aitpu Zulkarnain melakukan tilang terhadap dua remaja putri yang tidak mengenakan helm saat mengendara.
Lantaran tidak bisa menunjukan SIM dan STNK sepeda motor yang dikendarainya, remaja tersebut menghubungi keluarganya yang merupakan anggota TNI.
Ketika menemui Aiptu Zulkarnain, anggota TNI tersebut meminta agar keluarganya tidak ditilang. Namun Aiptu Zulkarnain masih sibuk mengatur arus lalulintas.
Entah apa penyebabnya, tiba-tiba oknum TNI tersebut semakin emosi dan menonjok Aiptu Zulkarnain.
"Petugas kami sebenarnya mau menolong untuk mengurusi adik atau keponakannya yang ditilang, tapi petugas di lapangan terlebih dulu menyelesaikan tugasnya. Mungkin karena anggota ini terprovokasi mahasiswa yang yang terus berteriak, jadi emosinya langsung terpancing sehingga memukul petugas. Saya langsung melerai dan arus lalulintas sempat macet sekitar 15 menit," ujar Ipda Edi Mulyono, Panit PJR Dirlantas Polda Sumsel.
Edi mengatakan, pengendara yang ditilang Aiptu Zulkarnain memang tidak tertib yang berboncengan tanpa mengenakan helm.
Bahkan saat diminta SIM dan STNK, remaja perempuan yang masih SMP ini tidak memilikinya.
Dipilihnya lokasi razia di depan Kampus UMP, karena di lokasi banyak sekali pelanggaran.
Seperti melawan arus jalan dan pengendara yang tidak mengenakan helm.
"Setelah saya lerai, sepeda motor langsung saya bawa dan meminta anggota TNI ini untuk menyelesaikannya di kantor. Dalam hal ini kami pasti akan bantu, mungkin karena terprovokasi mahasiswa dan warga sekitar sehingga terjadi pemukulan. Aiptu Zulkarnain hanya luka di bibir saja," ujarnya.
Video jadi viral
Ternyata keributan tersebut direkam dalam kamera ponsel dan diunggah oleh netizen di Facebook.
Seperti dikutip dari Tribun Sumsel, keributan tersebut direkam oleh warga dan dibagikan oleh seorang pengguna Facebook Iyan Zabrewy, Rabu (21/7/2016) malam.
Video berdurasi 6 menit itu sangat jelas menunjukkan adegan di mana warga (anggota TNI) beradu pendapat dengan dua orang polisi berseragam lengkap.
Di awal video terlihat dua orang polisi berada di pinggir jalan sedang menilang seorang pengendara.
Lantas seorang pria berperawakan kekar berkaus hitam dan celana pendek datang mendekati kedua polisi tersebut.
Terlihat ia sangat marah kepada kedua polisi.
Bahkan ia mengeluarkan kata-kata yang mengindikasikan untuk melawan polisi tersebut.
"Jangan ngomong kau-kau pak, tuo aku neh," ujar polisi itu
"Samo be tuo jugo aku neh (Sama saja saya juga sudah tua," ujar warga sipil itu
Terjadi perdebatan antara warga sipil dan polisi tersebut.
"Ser nian aku (Ingin nian saya)," lanjut warga sipil itu.
Setelah sempat beradu pendapat terlihat keduanya mulai saling dorong.
Terlihat di menit ke 2 detik 6 keduanya sudah tidak dapat lagi mengendalikan emosi.
Warga sipil terlihat mendorong tubuh polisi dan dibalas pula oleh polisi hingga aksi saling dorong dan tendang pun terjadi antara polisi dan warga tersebut.
Rekan polisi yang berada di lokasi langsung mendekat dan memisahkan keduanya.
Aksi perkelahian antara polisi dan warga itu terjadi di tengah jalan yang membuat pengendara harus menghentikan laju kendaraannya.
Warga sipil yang marah itu lantas ditenangkan polisi dengan membawanya ke pinggir jalan tepatnya di depan Universitas Muhammadiyah Palembang.
Dari rekaman video itu juga terdengar suara dari orang di sekitar lokasi yang memprovokasi warga agar tidak takut dengan polisi.
"Inilah pembel hukum tapi bebalah, Jangan keroyokan oii, jangan keroyokan," teriak warga saat melihat polisi mengerumuni warga sipil itu.
"Jangan takut samo polisi, jangan takut," tambah warga meneriaki polisi.
Polisi yang berada di lokasi tidak menghiraukan provokasi warga dan tetap tenang serta langsung mengurai kemacetan yang terjadi. (*)
SUMBER TRIBUN-BALI.COM
loading...
0 Response to "Kericuhan Polisi Ini Jadi Viral, Gara-gara Di Tilang,2 Gadis Tanpa Helm,Tak Di Sangka Perkelahianya Jadi Tontonan Warga..."
Posting Komentar